Blem.com: Pesantren Gedongan Cirebon

Rabu, April 01, 2015

Pesantren Gedongan Cirebon

1. Data Utama
Pendiri                                     : KH. Amin Siroj
Tahun Berdiri                          : 1964
Pengasuh Saat ini                    : KH. Amin Siroj
Alamat                                    : Dusun IV Desa Ender Kec. Pangenan Kab.Cirebon  45182
Telepon / Hp                           : 081 312 476 813 / 08978402665
Fax                                          : -
Website                                   : sirojussuadai.blogspot.com
E-Mail                                     : pp_sirojussu’adai@yahoo.com
Jumlah Santri Saat Ini             :
A.    Mukim                   : 86 Putra & 93 Putri
B.     Tidak Mukim        :  15 Putra & 24 Putri
Jumlah Pengajar                      :
A.    Ustadz                   : 12 Orang
B.     Ustadzah               : 2 Orang
Kajian Utama                          : Al-Qur’an dan  Kitab Kuning

2.      Sejarah Berdiri

Pondok Pesantren Sirojussu’adai merupakan pesantren yang didirikan oleh KH. Amin Siroj pada tahun 1964. Pada mulanya, pesantren ini merupakan majlis ta’lim dari santri-santri non mukim yang berasal dari lingkungan pondok pesantren Gedongan. Sehingga pesantren ini lebih dikenal dengan Majlis Ta’lim Sorojussu’adai  atau yang sering disingkat dengan MTSs.
Seiring berjalanya waktu, majlis ta’lim ini semakin berkembang. Dari santri non mukim sebagai modal awal pendirianya, bertambah santri-santri mukim yang  datang dari daerah sekelilingnya. Maka mulailah majlis ta’lim ini menjadi semakin dikenal dikalangan masyarakat. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah santri yang berdatangan baik dari daerah sekitar maupun dari berbagai daerah lainya di pulau Jawa. Bahkan,  banyak pula diantara mereka yang berasal dari pulau Sumatra, Kalimantan ataupun Papua. Oleh karenanya majlis ta’lim ini menjadi pondok pesantren Sirojussu’adai
Pesantren Sirojussu’adai berada di lingkungan  pondok pesantren Gedongan yang notabenenya merupakan salah satu pesantren tertua di kabupaten Cirebon. Maka berarti, pesantren ini merupakan salah satu dari pesantren yang berada di bawah naungan pondok pesantren Gedongan.
Adapun jumlah santri pesantren Sirojussu’adai sejak pertamakali didirikan hingga sekarang berhasil meluluskan santri kurang lebih sebanyak lima ribu santri. Mereka tersebar di seluruh nusantara. Mengabdikan diri  kepada masyarakat dengan modal ilmu yang didapatkan. Bahkan diantaranya ada yang berhasil mendirikan pondok pesantren di daerahnya.
Kebesaran pesantren Sirojussu’adai tidak lepas dari kiprah seorang kiai kharismatik yang berhasil mendirikan pondok pesantren Gedongan, yaitu KH. Muhammad Sa’id.

3.      Riwayat Hidup Pendiri
KH. Amin Siroj merupakan putra bungsu dari KH.  Siroj yang merupakan putra dari KH. Muhammad Sa’id pendiri pondok pesantren Gedongan. Nasab beliau merupakan untaian emas yang telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah penyebaran Islam terutama di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Sebelum akhirnya KH. Amin Siroj menimba ilmu di berbagai pondok pesantren di pulau Jawa beliau terlebih dahulu mendapat tempaan dari seorang ayahnya yaiu KH. Siroj. Selama masa perjalananya mencari ilmu, KH. Amin Siroj pernah nyantri di berbagai pondok pesantren diantaranya adalah Kempek,  Lirboyo, sarang Rembang serta yang lainya.
Sepulangnya dari pesantren, beliau kembali ke tanah kelahiranya di pesantren Gedongan. Pada saat itu Gedongan belum ramai oleh santri seperti sekarang. Meskipun demikian proses mengajar para santri tetap berjalan. Pada saat itu, pesantren Gedongan diasuh oleh kakak-kakaknya yaitu kiai Yusuf, kiai Ma’sum.
Ahirnya, KH. Amin pun mulai dikunjingi oleh beberapa santri. Yang kemudian hingga sekarang beliau mendirikan sebuah pesantren yang dinamakan dengan pesantren Sirojussu’adai. Sampai sekarang, beliau masih tetap mengajar santri-santri dengan penuh kesabaran meskipun dalam kondisi kesehatan yang terkadang harus mendapatkan penanganan serius dari dokter.
Dari pernikahanya bersama Ny. Hj. Aini KH. Amin Siroj dikaruniai lima putra. Masing-masing adalah:
1.      KH. Wawan Arwani Amin yang sekarang menjadi pengasuh pondok pesantren Nur Arwani Buntet Pesantren.
2.      KH. Imron Rosyadi pengasuh pondok pesantren Assyakiroh Buntet Pesantren.
3.      Ny.  Hj. Ummu Aiman pengasuh pondok pesantren di Pati Jawa Tengah
4.      Ny. Hj. Halimatussa’diyah
5.      Ny.  Hj. Mumun Maimunah
KH.Amin merupakan salah seorang kiai yang ahli dalam bidang nahwu. Meskipun tanpa diragukan lagi ilmu-ilmu yang lainya.akan tetapi ilmu nahwu yang biasa diajarkan oleh beliau terasa lebih menonjol dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain.  Beliau sangat lincah dalam menulis syair-syair arab dan sering disampaikan dalam beberapa kesempatan dalam acara-acara besar seperti haul. Syair-syair yang indah karya beliau kini banyak ditemukan dalam syarah kitab Jurmiyah yang ditulisnya sebagai contoh serta penjelasan dari masalah yang sedang dibahas.
Adapun satu ke-khasan beliau yang mungkin sudah dianggap langka adalah model pengajaran yang selalu menggunakan sistim menulis kitab.  Meskipun kitab-kitab yang bercetak dan terjual di toko-toko sudah banyak. Di sela-sela pengajaranya, beliau pernah dawuh (berkata) kullu ma khufidho farr, wa kullu ma kutiba  qarr yang artinya bahwa segala sesuatu yang dihafal itu lama-kelamaan akan hilang,  dan segala sesuatu yang tertulis itu selamanya akan abadi.  Itulah mungkin yang mendasari beliau selama ini menggunakan sistim menulis.

4.      Periodisasi Kepemimpinan
Sejak berdirinya pondok pesantren Sirojussu’adai hingga sekarang, tampuk kepemimpinan masih dipegang oleh pendiri pertamanya yaitu KH. Amin Siroj.

5.      Visi,  Misi dan Resntra
Visi
1.      Mewujudkan pesantren yang mampu menghasilkan lulusan yang dapat menguasai disiplin ilmu keislaman serta berakhlak mulia dan memeliki kepedulian terhadap sesama.
2.      Memantapkan iman dan takwa sertamengembangkan ilmu pengetahuan keislaman untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan al-Qur’an dan al-Sunnah.
Misi
1.      Beriman dan bertaqwa serta berakhlakul karimah
2.      Mengarahkan umat menjadi pelopor kemajuan dibidang agama demi terciptanya masyarakat menjadi khoiro ummah.

Tujuan
1.      Mencetak generasi muda yang mahir dalam disiplin ilmu agama yang diimplementasikan kedalam kehidupan sehari-hari yang terbentuk dalam wujud iman dan taqwa.

6.      Potret Kegiatan Utama


Pesantren merupakan ladang dalam proses pencarian ilmu bagi santri. Oleh karenanya, menjadi wajib baginya menyediakan sarana dan prasarana belajar yang menunjangnya.  Satu diantaranya adalah sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan para santri dan masyarakat. Pesantren Sirojussu’adai merupakan salah satu pesantren yang masih eksis   menggunakan sistim pengajian klasik. Dimana kitab kuning menjadi dagangan utama serta makanan pokok. Dalam pengajaranya, pesantren Sirojssu’adai menggunakan sistim pembagian kelas. Dimana daidalamnya dibagi sesuai dengan kelompok kitab yang sedang dikajinya. Yaitu berdasarkan kelas kitab Jurmiyah, Amriti, Mutammimah sertaAlfiyyah. Pembagian kelas ini tidak bersifat formal akademik, akan tetapi adanya pengkelasan ini bertujuan untuk membagi santri berdasarkan kapasitas yang dimilikinya.
Meskipun pengkelasan yang dilakukan itu berdasarkan kitab nahwu, bukan berarti kitab-kitab dari cabang ilmu yang lain tidak dikaji. Akan tetapi cabang ilmu lain seperti fikih, akhlak, tarikh Islam, tafsir, hadis, tauhid serta tajwid pun juga menjadi menu utama yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya persoalan masyarakat yang harus diselesaikan dengan berbagai disiplin ilmu. Sehingga dengan harapan santri yang telah lulus nanti menjadi pribadi yang matang dan siap untuk terjun ke masyarakat.
Adapun dalam pengajian al-Qur’an, semua santri diwajibkan untuk mengikuti tanpa harus memandang kelas. Sebab khusus untuk bidang ini secara langsung pengajaranya satu persatu oleh kiai.

7.      Potret Kegiatan Tambahan
Disamping kegiatan pokok mengaji, pesantren Sirojussu’adai juga mengadakan kegiatan lain sebagai penunjang dari kegiatan yang telah ada. Kegiatan tersebut dibagi berdasarkan pengelompokan waktu sebagai berikut:
a.       Setiap hari:  Musyawarah kitab, diskusi, serta nadzoman bersama (lalaran).
b.      Mingguan:  Khitobiyah an, dibaiyah an, tahlil bersama, ziarah ke makam sesepuh, yasinan dan roan (kerjabakti bersama).
c.       Setengah bulan: Khitobiyah an gabungan bersama pesantren yang ada di sekeliling pesantren Sirojussu’adai
d.      Bulanan: Dibaiyah an bersama selurus santri pondok pesantren Gedongan
e.       Tahunan: Peringatan hari besar Islam seperti tahun baru Islam, maulid nabi,
f.  seni Islami dan hadhroh

8.      Sarana dan Prasarana

Sebagai tempat pendidikan para santri, pondok pesantren sirojussu’adai memiliki beberapa sarana dan prasarana yang cukup memadai. Sarana dan prasarana tersebut berupa hal-hal yang memang menjadi kebutuhan pokok para santri. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pesantren Sirojussu’adai adalah sebagai berikut:
a.       17 kamar santri (puta dan putri)
b.      2 Musholla (putra dan putri)
c.       4 ruang belajar
d.      12 Mck (putra dan putri)
e.       2 Dapur
f.       2 tempat mencuci dan menjemur pakaian (putra dan putri)
g.      1 kantor
h.      1 Perpustakaan
i.        Sarana olah raga dll.

9.      Pembiayaan (Sumber Dana)
10.  Kelengkapan Model Pendidikan
Sebagai salah satu pesantren yang berdiri dibawah naungan pesantren Gedongan, pesantren Sirojussu’adai bersama dengan pesantren lain di sekitar pondok pesantren Gedongan berkordinasi membentuk lembaga pendidikan formal dan no formal. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan para santri dalam menimba ilmu, baik ilmu umum ataupun ilmu agama.
Adapun wujud dari pendidikan formal yang dimaksud diantaranya adalah MI, MTs, serta MA Manbaul hikmah.  Sedangkan pendidikan non formal yang juga dilaksanakan adalah pengajian malam dengan sistim pengkelasan serta madrasah diniyah An-Nidzomiyyah.

11.  Penguatan dan Pengembangan
12.  Organisasi Kepesantrenan
Pesantren Sirojussu’adai memiliki organisasi yang membawahi para anggota (santri) di pesantren yang disebut dengan “Pengurus Pondok Pesantren Sirojussu’adai” yang terbagi menjadi dua yaitu pengurus putra dan pengurus putri. Adapun organisasi yang membawahi para alumni disebut FORSSISA (Forum Silaturahmi Santri Ikmaly Sirojussu'adai dan At-Ta'at)

13.  Hubungan Pondok Dengan Masyarakat
Sebagai tempat pendidikan para santri, pondok pesantren Sirojussu’adai juga memiliki hubungan yang sangat harmonis dengan masyarakat. Hal ini tampak dari kegiatan yang diadakan oleh pihak pesantren dengan mengadakan pengkajian kitab barzanji setiap malam rabu. disamping itu, dalam beberapa hal pesantren Sirojussu’adai juga sering berkomunikasi dengan masyarakat untuk bisa saling membantu dalam masalah yang dihadapi.

14.  Harapan Kedepan Pondok Pesantren dari (Pengasuh dan Pengurus)
Adapun harapan dari pengasuh adalah agar semua santri yang telah lulus dan berhasil menyelesaikan pendidikan dapat ilmu yang bermanfaat dan mengembangkanya kepada masyarakat. Adapun mengenai pondok pesantren adalah peningkatan perhatian pemerintah yang belum maksimal dalam memperjuangkan pesantren. Dalam hal ini, santri sering kali menjadi bahan ejekan masyarakat yang memandang remeh karena dianggap tidak berpotensi untuk bekerja berdampingan bersama dengan masyarakat lainya keluaran dari sekolah formal. Sehingga pesantren senantiasa menjadi tempat belajar yang menjadi kebutuhan masyarakat. Bukan menjadi momok yang menakutkan dan dijauhi masyarakat.


15.  Catatan Peneliti Terhadap Pondok
Pesantren Sirojussu’adai merupakan pesantren yang selalu eksis membina santri-santi meskipun dengan kondisi yang senantiasa mengalami pasang surut. Hal ini tergambar dari banyaknya lulusan yang sudah mencapai kurang lebih lima  ribu santri yang berarti bahwa kebutuhan masyarakat akan pesantren Sirojussu’adai memang sangat tinggi. Oleh karenanya pembenahan-pembenahan yang bersifat penting harus senantiasa dilakukan. Dengan demikian diharapkan kebutuhan masyarakat akan ilmu agama dapat terpenuhi. Dengan hadirnya pesantren Sirojussu’adai ini, setidaknya telah merubah banyak hal pada masyarakat terutama di bidang agama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar