Blem.com: Andai Pohon Bicara; Inilah Katanya

Senin, Februari 19, 2018

Andai Pohon Bicara; Inilah Katanya


Andai pohon bisa bicara, mungkin kita akan tahu apa yang diinginkan oleh pohon. Andai pohon bisa menyapa, mungkin ia kan selalu menyapa kita setiap kali kita berjumpa denganya. Wawww!!! Benarkah??? Tentu, itu semua tak bisa dan sangat mustahil.  Tapi, sejatinya kita selalu mendengar rinihan pohon setiap kali angin menerpa dirinya. Ya, sungguh pun ia tak berkata, namun gelayut tubuhnya memberi isyarat kepada kita bahwa sejatinya ia pun memiliki kehidupan layaknya seperti manusia. Hanya saja, kita enggan mendengar ataupun sedikit melirik makna-makna yang muncul darinya. Kok bisa??? Ya, karna kita telah buta atau bahkan membutakan diri dari desahan hatinya.

Jika sejenak kita berfikir, tentang penciptaan Tuhan, kita sebenarnya seperti anak TK yang baru belajar mengeje kehidupan ini. Bayangkan! Apakah kita tahu pohon beringin? Ya, semua kita tahu. Ia adalah pohon yang tinggi besar. Tapi, ia memiliki buah yang sangat kecil seukuran biji kapas dan tak sebanding dengan ukuran tubuhnya. Atau, apakah kita tahu pohon semangka? Ya, jelas dong. Ia adalah pohon yang berbadan kecil sejari manusia dan memanjang. Tapi, ia memiliki buah yang WAWW... sangat menakjubkan. Berat buah yang dihasilkanya bisa sampai 5 kg.

Jika dipikir-pikir sekilas, kayaknya Tuhan gak adil banget yah. Harusnya pohon beringin yang pohonya besar memiliki buah yang besar pula. Tapi, kenapa sebaliknya??

Nah, disinilah letak keadilan Tuhan sob. Coba bayangkan! Jaman dulu itu belum banyak  yang namanya rumah, gubug, atapun tempat berteduh. Makanya, tepat satu-satunya itu ya kita meski mencari pohon yang besar untuk berteduh. Sambil merasakan semilirnya angin. Bayangkan! Kalau pohon beringin itu buahnya segede semangka, kalau pas  ada orang berteduh terus kejatuhan buahnya,bakal gimana??? Ya, kalau ga mati ya setidaknya dia bakal kelejotan dan kesakitan. Nah, untungnya Tuhan membuatnya seperti itu, jadi gak masalah dech.

Tapi, anehnya, setelah sekarang banyak rumah, gubug ataupun bahkan gedung-gedung pencakar langit yang ber AC. Sepertinya pohon-pohon yang dulu sangat berjasa seperti tersisihkan. Ia bahkan dibabat habis. Sungguh tragis. Jasanya kini tak dikenang lagi. Hinga ia tidak diberi ruang untuk sedikit menghirup udara dunia yang kita huni.

Ia berkata pada temanya. “Manusia sungguh serakah, andai aku bisa berkata padanya, akan ku katakan “MAMPUS LU, DUNIA AKAN TERASA PANAS TANPAKU”,”.

Nyatanya,memang begitulah yang kita alami. Tanpa ada pohon, manusia takan pernah merasakan kehidupan ini. Jadi, marilah kita tanam kehidupan kita. Kehidupan hijau penuh dengan rerimbunan pohon. Ingat loh, Banyak pohon, banyak rejeki!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar