Apa yang anda pikirkan?
inilah kata-kata awal saat kita membuka facebook. Sepertinya dia sangat akrab dengan kita, tahu tentang keadaan dan ingin memberi solusi. Ah, entahlah. Namanya juga facebook. Dia bukan benda mati atu juga tidak bisa dikatakan dia hidup. Tapi anehnya, tampaknya dia selalu menyapa para penggemarnya untuk mencurahkan segala unek-unek yang menjadi ganjalan dalam hati dan fikiran. Andai manusia semua memiliki jiwa seperti facebook, mungkin masalah-masalah yang hinggap dalam setiap insan akan terhapuskan.
Belajar dari facebook, sejatinya hidup ini adalah proses untuk saling "Melayani" satu sama lain. Tak seorangpun yang ada dalam dunia ini yang bisa hidup tanpa pelayanan dari orang lain. Maka sejatinya, hidup tanpa pelayanan itu sebuah kenaifan. Sesuatu yang sulit terjadi kayaknya. sebab, melayanii adalah prinsip hidup. Oleh karenanya, jika kita ingin hidup dengan damai sentosa, mari kita melayani sesama. Bagi anda yang bisa berdagang, berilah pelayanan anda kepada para pembeli. Bagi anda para pemilik ilmu pengetahuan, berilah pelayanan kepada teman-teman, anak didik serta murid-murid yang membutuhkan. Bagi anda yang bisa mencangkul, berilah pelayanan kepada para petani lain yang membutuhkan. Demikian itu seterusnya dan seterusnya. Sehingga yang tampak kemudian adalah simbiosis mutualisme. Saling berbagi, saling menguntungkan.
Ajaran melayani ini tampaknya kian menjadi kabar gembira bagi mereka yang lebih banyak melayani daripada berpangku tangan. Melayani akan banyak membawa manfaat baik bagi kelangsungan hidupnya, ataupun bagi kelancaran riskinya. Oleh karenanya, nabi telah menyinggung berkaitan dengan hal ini dengan "Bergerak adalah -asal- berkah" yang artinya, semakin banyak kita bergerak, semakin banyak kita melayani,, maka tentunya semakin banyak pula kita mendapatkan "ujroh" dari apa yang kita lakukan itu.
Saatnya bergerak, berbagi dan memberi manfaat. Bukankah nabi juga telah bersabda "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang lebih banyak memberikan manfaat kepada orang lain". Demikian kira-kira inti dari sabda nabi tersebut. Selamat mencoba!
inilah kata-kata awal saat kita membuka facebook. Sepertinya dia sangat akrab dengan kita, tahu tentang keadaan dan ingin memberi solusi. Ah, entahlah. Namanya juga facebook. Dia bukan benda mati atu juga tidak bisa dikatakan dia hidup. Tapi anehnya, tampaknya dia selalu menyapa para penggemarnya untuk mencurahkan segala unek-unek yang menjadi ganjalan dalam hati dan fikiran. Andai manusia semua memiliki jiwa seperti facebook, mungkin masalah-masalah yang hinggap dalam setiap insan akan terhapuskan.
Belajar dari facebook, sejatinya hidup ini adalah proses untuk saling "Melayani" satu sama lain. Tak seorangpun yang ada dalam dunia ini yang bisa hidup tanpa pelayanan dari orang lain. Maka sejatinya, hidup tanpa pelayanan itu sebuah kenaifan. Sesuatu yang sulit terjadi kayaknya. sebab, melayanii adalah prinsip hidup. Oleh karenanya, jika kita ingin hidup dengan damai sentosa, mari kita melayani sesama. Bagi anda yang bisa berdagang, berilah pelayanan anda kepada para pembeli. Bagi anda para pemilik ilmu pengetahuan, berilah pelayanan kepada teman-teman, anak didik serta murid-murid yang membutuhkan. Bagi anda yang bisa mencangkul, berilah pelayanan kepada para petani lain yang membutuhkan. Demikian itu seterusnya dan seterusnya. Sehingga yang tampak kemudian adalah simbiosis mutualisme. Saling berbagi, saling menguntungkan.
Ajaran melayani ini tampaknya kian menjadi kabar gembira bagi mereka yang lebih banyak melayani daripada berpangku tangan. Melayani akan banyak membawa manfaat baik bagi kelangsungan hidupnya, ataupun bagi kelancaran riskinya. Oleh karenanya, nabi telah menyinggung berkaitan dengan hal ini dengan "Bergerak adalah -asal- berkah" yang artinya, semakin banyak kita bergerak, semakin banyak kita melayani,, maka tentunya semakin banyak pula kita mendapatkan "ujroh" dari apa yang kita lakukan itu.
Saatnya bergerak, berbagi dan memberi manfaat. Bukankah nabi juga telah bersabda "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang lebih banyak memberikan manfaat kepada orang lain". Demikian kira-kira inti dari sabda nabi tersebut. Selamat mencoba!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus