Blem.com: Dua Misi Manusia Hidup di Dunia

Senin, Februari 19, 2018

Dua Misi Manusia Hidup di Dunia


         
Mencintai saudara kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri merupakan salah satu hal yang dapat menjadikan kita memperoleh kesempurnaan iman. sebab, iman bukan hanya melakukan ibadah-ibadah yang bersifat legal formal seperti sholat, pusa, zakat, haji serta lain sebagainya. Akan tetapi iman juga  berkaitan dengan hubungan antar sesama manusia yang begitu diperhatikan oleh agama. Islam senantiasa mengajarkan kepada umatnya untuk mencintai sesama saudara kita. Bahkan, bukan hanya saudara seiman saja, saudara non muslim pun perlu kiranya kita hormati sebagai sesama makhluk Tuhan. Sebagaimana dalam Islam ada istilah yang membedakan antara kafir Dzimmiy dan kafir harbiy yang keduanya merupakan dua kelompok yang berbeda.

          Hadis yang berkaitan dengan cinta kasih terhadap sesama merupakan bukti bahwa Islam sangat menghargai hak-hak sesama manusia baik dalam hal yang berkaitan dengan masalah ibadah ataaupun yang berkaitan dengan masalah-masalah yang erat kaitanya dengan masalah sosial. Hanya saja terkadang kita tidak menyadari bahwa sejatinya manusia itu memiliki dua misi sekaligus dalam menjalani hidup. Pertama, adalah misi dunia. Misi dunia merupakan awal dari kehidupan sebelum manusia menghadap Tuhannya di alam akhirat. Misi ini merupakan jembatan yang menghubungkan antara dunia dan akhirat. Maka, tanpa manusia mengalami hidup di dunia tentu tidaklah dia akan mencapai akhirat. Dalam pencapaian misi dunia ini, manusia biasanya dihadapkan pada nafsu yang mendorong untuk mencintai dunia semata tanpa ia ingat bahwa sejatinya hidup ini adalah perjalanan menuju akhirat.  Oleh karenanya banyak diantara mereka yang lupa akan hal yang sebenarnya ia cari. Jika demikian, maka dunia merupakan tempat bercocok tanam dan mencari bekal untuk kehidupan yang lebih kekal. Kedua, adalah misi akhirat. Miisi ini merupakan misi sesungguhnya yang akan di dapatkan manusia di akhirat kelak. Oleh karenanya,jika manusia hanya berpangku tangan meratapi hidup ini, maka ia akan merugi di akhirat kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar