Mencintai saudara kita sebagaimana
kita mencintai diri kita sendiri merupakan salah satu hal yang dapat menjadikan
kita memperoleh kesempurnaan iman. sebab, iman bukan hanya melakukan
ibadah-ibadah yang bersifat legal formal seperti sholat, pusa, zakat, haji
serta lain sebagainya. Akan tetapi iman juga
berkaitan dengan hubungan antar sesama manusia yang begitu diperhatikan
oleh agama. Islam senantiasa mengajarkan kepada umatnya untuk mencintai sesama
saudara kita. Bahkan, bukan hanya saudara seiman saja, saudara non muslim pun
perlu kiranya kita hormati sebagai sesama makhluk Tuhan. Sebagaimana dalam
Islam ada istilah yang membedakan antara kafir Dzimmiy dan kafir harbiy yang
keduanya merupakan dua kelompok yang berbeda.
Hadis yang berkaitan dengan cinta
kasih terhadap sesama merupakan bukti bahwa Islam sangat menghargai hak-hak
sesama manusia baik dalam hal yang berkaitan dengan masalah ibadah ataaupun
yang berkaitan dengan masalah-masalah yang erat kaitanya dengan masalah sosial.
Hanya saja terkadang kita tidak menyadari bahwa sejatinya manusia itu memiliki
dua misi sekaligus dalam menjalani hidup. Pertama,
adalah misi dunia. Misi dunia merupakan awal dari kehidupan sebelum manusia
menghadap Tuhannya di alam akhirat. Misi ini merupakan jembatan yang menghubungkan
antara dunia dan akhirat. Maka, tanpa manusia mengalami hidup di dunia tentu
tidaklah dia akan mencapai akhirat. Dalam pencapaian misi dunia ini, manusia
biasanya dihadapkan pada nafsu yang mendorong untuk mencintai dunia semata
tanpa ia ingat bahwa sejatinya hidup ini adalah perjalanan menuju akhirat. Oleh karenanya banyak diantara mereka yang
lupa akan hal yang sebenarnya ia cari. Jika demikian, maka dunia merupakan
tempat bercocok tanam dan mencari bekal untuk kehidupan yang lebih kekal. Kedua, adalah misi akhirat. Miisi ini
merupakan misi sesungguhnya yang akan di dapatkan manusia di akhirat kelak.
Oleh karenanya,jika manusia hanya berpangku tangan meratapi hidup ini, maka ia
akan merugi di akhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar