Pemuda sekarang adalah pemuda di masa depan. Itulah isi dari hadis
nabi yang kita dengar sehari-hari. Pesan dalam hadis itu adalah agar generasi
muda saat ini, dipersiapkan untuk melanjutkan perjuangan para pendahulunya
kelak. Baik pendidikan agama ataupun pendidikan yang lainnya. Dalam hal ini
kita patut memperhatikan nasib NU di masa depan adalah bergantung kepada pemuda
NU di masa kini. Maju mundur NU ada di tangan mereka. Oleh karenanya menjadi
penting adalah mempersiapkan mereka sedini mungkin dengan membekalinya dengan
nilai-nilai ke-NU-an.
Melihat kondisi
sekarang ini, pelajaran ke-NU-an hanya ada di lembaga pendidikan dibawah
naungan LP Ma’arif NU. Meskipun diajarkan pula di beberapa sekolah yang memang
manjadi basis NU. Akan tetapi sepertinya
hal ini belum menyeluruh di segala penjuru. Maka dari itu kiranya ini menjadi
tanggung jawab kita bersama demi kelangsungan NU di masa depan.
Krisis pemuda NU
NU memiliki banom yang dapat berjalan bersama merekrut para anggota
kader-kader muda NU untuk lebih mendalami lagi akan ke-NU-an nya. Sebab sangat
disayangkan jika dalam kenyataannya banyak dari pemuda kita yang terjebak
mengikuti aliran-aliran lain yang berbeda dengan NU. Kebanyakan dari mereka
tidak tahu akan jati dirinya sebagai orang NU. Diakui atau tidak, Indonesia ini
hampir keseluruhan orang-orang NU. Hal ini bisa terlihat dari kebiasaan
masyarakat yang selalu menjalankan amaliyah NU. Akan tetapi jika kita bertanya
kepada mereka tentang NU, belum tentu mereka dapat menjelaskan arti dari
amaliyahnya. Oleh karenanya sangatlah mudah mereka dikatakan bidah oleh kelompok lain sedang mereka
mengamininya. Permasalahan ini akan lebih sulit lagi jika kita sebagai warga NU
tidak menjelaskan kepada mereka nilai-nilai ke-NU-an kepada mereka.
NU besar secara
universal, namun kecil secara organisasi. Maksudnya, secara keseluruhan warga
NU merupakan hampir keseluruhan dari masyarakat Indonesia, akan tetapi
kebanyakan dari mereka para manusia yang hanya tung-tung grumbyung atau
ikut-ikutan saja. Apabila imamnya ke selatan, mereka ikut ke selatan, apabila
imamnya ke utara, maka mereka akan ikut ke utara. Demikianlah seterusnya.
Krisis seperti ini
harus segera mungkin diatasi dengan mengadakan sosialisasi kepada seluruh
masyarakat Indonesia bahwa NU adalah jamiyah yang selalu eksis dengan budaya
Indonesia dan sangat sesuai dengan kultur kebudayaan Indonesia. Dengan cara ini
seluruh elemen dan anggota NU bertanggung jawab demi terwujudnya masyarakat
yang paham dan memahami arti dari amaliyah yyang dilakukan.
Pendidikan
nilai-nilai ke-NU-an
Sejak berdirinya hingga sekarang NU telah banyak berkhidmah bagi
bangsa dan negara Indonesia ini. Dari perjuangan hingga mempertahankan
perjuangan, kiprahnya selalu diperhitungkan di tingkat nasional. Maka amatlah
penting kiranya hal yang demikian itu dipertahnkan agar kiprah NU senantiasa
diakui. Oleh karenanya, perlu sejak dini NU mencari kader-kader yang
berkompeten dalambidang ini. Pendidikan ke-NU-an harus selalu digalakan
terutamakepada para santri di pondok pesantren seluruh nusantara. Sebab mereka
adalah sasaran paling stategis dalam melaksanakan misi ini.
Salam santri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar