Blem.com: Santri "Kampungan"

Senin, Februari 19, 2018

Santri "Kampungan"


“SANTRI”
Nama yang disematkan pada pelajar pesantren yang menggeluti ilmu-ilmu agama. Dengan kondisi apa dan bagaimanapun, setiap pelajar yang mencari "kaweruh" ilmu di pesantren akan secara otomatis mendapat gelar itu.
Namun, apakah gelar itu bisa dibanggakan? bagi sebagian orang ya, namun bagi sebagian yang  lain sepertinya sematan itu malah membuatnya malu. Kok bisa? karena ada asumsi miring di masyarakat yang menganggap remeh para santri. Dengan asumsi santri hanya bisa pake sarung, baca quran sepertinya itu dianggap terbelakang. kuno dan bahkan bukan termasuk manusia modern. hahaiiii. manusia modern hanya dipandang dari sisi duniawi, Hp keren, pake laptop, pake jas, berdsi, pakaian necis dan sebagainya. Sementara pemandangan yang berbeda tampak jelas. Demikianlah nasib mereka sehingga mereka sepertinya kikuk mengungkap begronnya. Padahal dibalik semua itu, santri telah merubah wajah dunia ini menjadi modern. Perjuangan santri demi hal itu membuktikan bahwa sarungan tidak berarti kolot, pakai peci bukan berarti kuno, namun sebaliknya bahwa diatas semua itu telah melahirkan manusia sejati yang mengemban perubahan moralitas umat manusia.
Ditengah hiruk pikkuknya dunia yang telah amburadul tak beraturan, marilah kita berfikir bahwa siapakah yang akan menanggung kebejatan moral manusia modern? Disinilah ladang santri. Santri tak butuh departemen khusus yang disediakan oleh pemerintah. Ataupun kementrian khusus yang menempatkan mereka-mereka dalam meja pemerintahan. Sebab kekuatan terbesar bagi santri adalah masyarakat. departemen kemasyarakatan. Departemen akhlakul karimah yang langsung dibawah komando al-quran, sunnah nabi, serta fatwa para ulama.
Kiranya, manusia memahami, bahwa sisi "KAMPUNGAN" seorang santri bukanlah karena ia bukanlah manusia modern. Bahkan sebaliknya, kampungannya merupakan bukti kemodernnanya yang telah dapat memahami masyarakat dari sisi tertentu. dengan tampak seperti kampungan, sebenarnya pertanda bahwa inilah kesiapan mereka untuk terjun langsung blusukan ke kampung-kampung tanpa harus dengan pencitraan yang dibesar-besarkan. Sederhana namun mempesona. Mempesona juga menggeloran penuh ambisi perubahan.

Salam santri.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar