Blem.com: Imam Bukhori

Senin, Februari 18, 2013

Imam Bukhori


-->
Imam Bukhori
Bagi kalangan akademisi, lebih khususnya bagi mahasiswa atudy hadis imam bukhori adalah seoa=rang tokoh yang sudah tidak asing lagi. Kiprah beliau sudah begitu banyak dan tak terhitung jumlahnya. Dalam hal hadis, beliau adalah orang yang sudah sangat terkenal. Akan tetapi disini penulis akan mencoba mengangkat ulang tentang beliau sebagai wujud apresiasi atas kegemilangan karya serta kiprahnya terhadap hadis.
Nama lengkap dari Imam Bukhori  adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari Al Ju’fi. Akan tetapi beliau lebih terkenal dengan sebutan Imam Bukhari, karena sebagai nisbat dari tempat kelahiran beliau yaitu di kota Bukhara, Turkistan.
Suatu keistimewaan dari beliau adalah ketika baru berusia sepuluh tahun, Al Imam Al Bukhari sudah mulai menuntut ilmu, beliau juga melakukan pengembaraan ke kota-kota besar seperti: Balkh, Naisabur, Rayy, Baghdad, Bashrah, Kufah, Makkah, Mesir, dan Syam.
Oleh karenanya, beliau  mempunya Guru-guru beliau banyak sekali jumlahnya. Di antara mereka yang sangat terkenal adalah Abu ‘Ashim An-Nabiil, Al Anshari, Makki bin Ibrahim, Ubaidaillah bin Musa, Abu Al Mughirah, ‘Abdan bin ‘Utsman, ‘Ali bin Al Hasan bin Syaqiq, Shadaqah bin Al Fadhl, Abdurrahman bin Hammad Asy-Syu’aisi, Muhammad bin ‘Ar’arah, Hajjaj bin Minhaal, Badal bin Al Muhabbir, Abdullah bin Raja’, Khalid bin Makhlad, Thalq bin Ghannaam, Abdurrahman Al Muqri’, Khallad bin Yahya, Abdul ‘Azizi Al Uwaisi, Abu Al Yaman, ‘Ali bin Al Madini, Ishaq bin Rahawaih, Nu’aim bin Hammad, Al Imam Ahmad bin Hanbal, dan sederet imam dan ulama ahlul hadits lainnya.
Karena kecerdasan hafalanya, al-Bukhori sangat faham sekaligus apa yang telah beliau tuliskan dalam kitabnya. Sebgaiamana beliau berkata bahwa ia hafal seratus ribu hadis beserta sanad dan matanya tanpa sedikitpun yang terlupakan. Beliau juga punya murid yang sangat banyak dan tak terbilang jumlahya. Namun, diantara murid beliau yang paling terkenala adalah Imam Muslim, penyusun kitab Shohih muslim.
Al Imam Al Bukhari mempunyai karya besar di bidang hadits yaitu kitab beliau yang diberi judul Al Jami’ atau yang sering dikenal dengan nama Ash-Shahih atau Shahih Al Bukhari. Hubungannya dengan kitab tersebut, ada seorang ulama besar ahli fikih, yaitu Abu Zaid Al Marwazi menuturkan, “Suatu ketika saya tertidur pada sebuah tempat (dekat Ka’bah –ed) di antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim. Di dalam tidur saya bermimpi melihat Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau berkata kepada saya, “Hai Abu Zaid, sampai kapan engaku mempelajari kitab Asy-Syafi’i, sementara engkau tidak mempelajari kitabku? Saya berkata, “Wahai Baginda Rasulullah, kitab apa yang Baginda maksud?” Rasulullah menjawab, “ Kitab Jami’ karya Muhammad bin Ismail”. Karya Al Imam Al Bukhari yang lain yang terkenal adalah kita At-Tarikh yang berisi tentang hal-ihwal para sahabat dan tabi’in serta ucapan-ucapan (pendapat-pendapat) mereka. Di bidang akhlak belau menyusun kitab Al Adab Al Mufrad. Dan di bidang akidah beliau menyusun kitab Khalqu Af’aal Al Ibaad.
Kecerdasan Imam Bukhori dalam masalah hadis tersebut banyak yang menyanjungnya. Baik dari kalangan ulama, ataupun orang biasa. Anugrah yang Allah berikan memang sangat membuat dunia islam terkagum-kagum akan karya beliau. Bahkan menurut jumhur ulama mengatakan bahwa kitab shohih Bukhori adalah kitab paling shohih stelah al-Qur’an.
Disamping kecerdasan beliau, ketakwaan dan keshalihan Al Imam Al Bukhari merupakan sisi lain yang tak pantas dilupakan.
Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Imam Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota-kota sebagaimana disebutkan diatas guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah beliau mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.
Namun tidak semua hadits yang ia hafal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat diantaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu tepercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami’al-Shahil yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.
Pada akhirnya, kita selaku umat yang terlahir setelah beliau, dianjurkan untuk lebih mendalami lagi karya-karya yang telah ditelorkan atas jerih payah para muhaddisin tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar