Blem.com: Puisi 2

Senin, Februari 18, 2013

Puisi 2



KHAYALAN MIMPI

Berjuta angan ku bersamamu
Khayalan  mimpi
Yang kini terus menghantui
Menggugahkan jiwa
Yang telah lama
Bersemayam diruang hampa

Indah ku bersamamu
Takan pernah kulupa
Walau badai akan menerpa

Cintamu
Yang telah lama merasuki
Kasihmu
Semakin lama telah kudapati
Semoga kan menjadi arti
Dari cinta khayalan mimpi

Akankah ada
Kebersamaan cinta seutuhnya
Diantara kita

Gedongan,17 februari 2009

PANGGILAN CINTA

Betapa senang hati ini
Dia memanggilku dengan hati
Dia ingin aku menemaninya
Karna sdang sakit tiada tara

Padahal aku hendak sekolah
Tapi desaknya panggil diriku
Kucucurkan air mata
Gembira tiada tara

Benarkah ini cinta
Sedalam apakah cintaku kepadanya
Seperti dia mencintaiku?
Dia diaik jiwaku dengan akhlak dan ilmu




WAKTUKU

Aku akan memulainya
Dengan rasa sayang
Aku akan hargai semua
Yang terbaik untuk kita
Hari ini takan ku sia-siakan
Seperti waktu lalu
Hari ini
Takan kuisi dengan kebencian
Diantara kita

Akan kupakai waktuku
Dengan rasa saling mengerti
Dan memahami

Hari ni aku belajar lagi
Untuk mengubah diriku sendiri
Untuk Aangku tersayang
Akan kupakai waktuku
Untuk membuat sesuatu
Yang kita harapkan terjadi

Kutinggalkan agan-anganku yang…
Hari ini akan kulalui seolah hari ahirku
Akan kulakukan
Yang terbaik untuk kita
Semoga Allah memberi jalan untik kita
Dan meridhokanya
Amien …

Gedongan 18 februari 2009

KYAI

Tiada masa yang indah
Kecuali ketika diriku bersamamu
Tiada waktu yang indah
Kecuali ketika aku dekat denganmu

Bersamamu
Tempat indah diatas keindahan
Disitulah ku mengaji
Menuju kedewasaan yang hakiki


CITA-CITA

Telah lama kurenungi
Nanti…
Aku bagimana?
Kurumuskan cita-cita
Menghabiskan masa muda
Dengan apa yang membuat
Ku kan bahagia
Dihari lusa

Kugali kembali
Sesuatu yang telah ada
Dimasa yang telah sirna
Agar hidup tak sia-sia
Walau harus sengsara
Tapi nanti
Pasti kan kudapati
Keindahan hidup yang abadi
Karena cita-cita
Tlah nyata adanya

HARI NANTI

Segurat mimpi
Terus menghantui
Indahnya hari nanti
Bila kepastian kudapati

Namun semau
Takan nyata dan ada
Bila hari ini
Akan kuahiri

Meskipun indah
Namun akan lebih indah
Bila perjalanan hidup
Serta lika-likunya telah kuambah

Gedongan,21 februari 2009
Ahmad badrudin





TANYA

Kuhargai permintanmu
Kuturuti apa yang kau mau
Demi cinataku
Namun…
Lupakah engkau dengan ucapanmu
Yang kan selalu mencintaiku hingga
Ahir waktu?

Benarkah engkau ini
Hanya miliku
Ataukah tidak
Jika kau tak ada di depanku
Bukanku tak percaya
Namun karna dalamnya cinta
Kuungkapkan ini semua

Karna cintaku
Kutak rela jikalau nanti
Kau membelok dariku
Walau hari silir berganti
Akankah engkau tetap menyayangiku?
Benarkah engkau ini hanya miliku?
Ataukah hanya sementara

UNTUKMU

Tak kusangka
Ketegaran hati ini mengelabuhi
Di balik cinta
Sejuta angan membumbung tinggi
Untukmu
Harap baikku
Kepadamu kugantungkan angan indahku

Namun kutak tau
Akankah angkau juga mengatakan
“untukmu” pada diriku?

Percayalah!
Fakta cinta akan menjadi nyata
Jikalau kita selalu bersama

Untukmu
Goresan tinta tak berharga
Agar kau tau
Betapa dalamnya cintaku
Kepadamu

Gedongan,18 februari 2009.

RINDU

Malam yang sepi
Saat orang mulai pergi
Aku sendiri tanpa dirimu
Oh,,kasih
Kuteringat wajahmu, senyumu dan canda tawamu

Linangan air mata membanjiri pipiku
Kuteringat dirimu
Walau kau bukan seutuhnya
Tapi engkau adalah sebagian hidupku

Aku rindu
Rindu ingin bertemu

Gedongan,27 Oktober 2008.


SECERCAH IMPIAN

Ku terbayang
Waktuku mendatang
Akan terang bagai sang bintang
Akan ku tantang
Dungunya hati yang padang kerontang
Daripalang melintang
Desahan hati yang kan tumbang

Secercah impian
Hiasi indahnya kehidupan
Seakan hidup dalam kesudahan
Meskipun cita belum kudapatkan
Sejuta keindahan telah kudapatkan

Waktuku
Kan indah bagai alunan
Mengikuti arus lurusnya tuntunan
Demi mendapatkan
Secercah impian
Mengarakan hidup menyongsong
Kehidupan
Gedongan,20 februari 2008.


APA ITU CINTA

Mulai mengenal apa itu cinta
Waktuku mengenalmu dan
Memahamimu
Akuingin mengenalmu
Karna hasrat yang mendalam
Yang muncul karnamu
Kugoreskantinta dengan harapan kau mau
Menrimaku dan mengharapkanku

Andaikau hanya miliku
Betapa bahagianya hatiku
Gelora yang bergejolak di dadaku
Terus menderu karna takmau menunggu
Tuk kau bisa duduk di pangkuanku
Adakah cinta,,,,,

Yulia nur wahdah
YAKINLAH !


Jika suatu saat aku tiada
Yakinlah bahwa ku tak kan
Slalu ada untukmu

Jika suatu saat aku pergi
Yakinlah bahwa cintaku tak kan
Pernah pergi meninggalkanmu

Jika suatu saat nanti aku berpaling darimu
Mengertilah bahwa cinta terkadang
Membuat sakit hati

Namun yakinlah bahwa cintaku
Hanya untukmu

Jika suatu saat kamu ingin
Melupakan ku
Yakinlah
Bahwa aku tak akan melupakanmu

Gedongan, 23 Februari 2009
Yulia Nur Wahdah

CINTAKU 
Akan ada meski kau tak ada
Tak kan pergi meski kau pergi
Walau sepi
Namun ku mengerti
Bahwa cinta tak selalu bersama

Jika kau jauh
Kan terasa dekat
Bila kau setia
Pasti aku akan meraihnya
Karena kita ada di dunia
Bagaikan dua raga satu jiwa

Ku tak ragu memilihmu
Relung hati yang tersembunyi
Selalu cinta meskipun benci

Yakinlah!
Bahwa aku hanya milikmu
Yang kan selalu bersama
Hingga akhir waktu

Gedongan, 23 Februari 2009
Ahmad Badruddin

AANG
Aang adalah seseorang
Yang ada di ruang hatiku
Ruang yang dulu sepi
Sekarang menjadi lebih berwarna
Kalau suatu saat nanti ku pergi
Aku ingin kepergianku
Membawa sebuah harapaan tentang mu

Dan mungkin juga suatu saat nanti
Aang pergi meninggalkanku
Akan kah kita bisa menjaga cinta kita?

Terasa sepi rasanya
Bila engkau tak ada disampingku
Rasanya hatiku sunyi
Tanpa engkau menemani
Hidupku terasa tak menentu
Bila kau jauh dariku

Tak ingin rasanya ku berpisah denganmu
Ku menanti dan terus menanti
Dan tak pernah ku lepaskan

Jika kita jauh
Mungkinkah kita bersatu lagi?
  
HINGGA AKHIR WAKTU

Kau hiasi hatiku
Dengan cintamu
Kau belai diriku
Dengan kasih sayangmu
Sedih rasanya bila kau tak ada
Menemani diri ini
Yang hanyut dalam samudra cinta

Kesetiaanlah yang akan membawa kita
Pada suatu masa
Dimana kita bersama
Menjalin hidup dengan status yang berbeda

Meski perpisahan tak ingin ku temui
Tapi pasti dia akan datang
Namun tak ku harapkan
Perpisahan kita
Adalah akhir dari kesudahan
Tak ingin ku jauh darimu
Mencintai hingga akhir waktu

Gedongan, 24 Febuari 2009
SETETES KASIH

Saat ku berada di sampingmu
Dengan setumpuk kasih sayangmu
Banyak kata yang tak mampu …
Ku ungkapkan …
Banyak cerita yang tak mampu
Ku ceritakan …
Semua itu timbul dari
Gelora asmaraku

Saat ku berada jauh darimu
Dengan semua amarahmu 
Setumpuk rasa itu
Timbul dari hatiku untukmu
Saat dalam kegelapan malam
Dan pikiranku entah kemana
Hanya engkaulah yang ku butuhkan

Saat ku dalam kesedihan, kesepian, kemalangan
Dan keadaan yang membuatku hancur
Yang ku butuhkan adalah secerah motivasi
Dan dukungan dan setumpuk kasih
Sayangmu untuku

Gedongan, 24 Febuari 2009
Yulia nur wahdah

TETESAN KASIH

Dikala orang tak mengerti
Betapa banyak tanggung deritaku
Kepadaku …
Dengan belaian cintamu
Kau teteskan kasih terdalam
Untuku, kekasihmu

Bayang wajahmu
Menghampiri kala sepiku
Menumbuhkan benih kerinduan
Yang kan sirna
Bila ku berjumpa denganmu

Ku ukir masa depanku
Dengan motivasi yang ku dapati
Berkat cintaku, kepadamu

Tinta hitam yang selalu menari
Mengotori lembran,
Menggoreskan imajinasi
Tetesan kasihmu
Membuatku hidup segar tak layu

I LOVE YOU

Dari tempat duduk ku pandang wajahmu
Ku lihat senyum yang kau pancarkan
Membuat persaanku tak bisa menahan
Ingin ku ucapkan
I love you
Namun ku hanya bisa membalas
Senyum tipismu

Mungkin semua orang tak mengerti
Betpa kita saling mencintai
Walau ribuan orang berkat apapun
Tapi ku tak pedulikan semua itu
Ku percaya kau mencintaiku
Dan menyayangiku serta sayng padaku
Dan tidak akan mengecewakanku
Apalagi menyakitiku

Dengan rasa kepercayaan ini
Mungkin kita akan terus bersama
Tuk mempertahankan cinta kita
Ataupun sebaliknya …
Tapi aku akan tetap bertahan 
Bagaikan batu yang tidak bisa
Dihembus angin kencang…
Hanya dirimulah yang ada di dalam hati
Semoga apa yang kita rasakan akan selalu ada


Gedongan, 25 februari 2009
Yulia Nur Wahdah

I LOVE YOU

Ku rasakan getaran cintamu
Mengalir di seluruh tubuhmu
Mengelabuhi seluruh hatimu
Bahwa aku adalah milikmu
Hingga tak sanggup ku menahan
Getaran cinta itu
Ingin ku ucapkan
I Love You

Hati kecilku berkata
Ku ingin selalu bersamamu
Walau angin menerpa diriku
Tetap tegar bagaikan gardu

Kasih sayangmu
Yang kau berikan dikala diriku
Dirundung kesusahan
Takan pernah terlupakan
Kisah cinta itu
Hingga tubuh ini terbujur kaku

I LOVE YOU
Cintamu selalu ku rindu

Gedongan,25 Februari 2009
Ahmad Badruddin


DUNIA

orang terlena melihatnya
kerja keras karenanya
meski tua
tak jadi ngapa
yang penting bahagia

banyak orang terpesona
karena ia sangat menggoda
hingga banyak yang lupa
bahwa
semunya hanyalah sementara

tak sedikit orang tersesat
karena rayunya yang memikat
dengan macam tipu muslihat
hingga tak kuat
mereka terjerat

namun nabi bersabda
hati-hatilah dengan dunia juga wanita
krena keduanya
memang sangat menggoda


UNTUK APA

untuk apa kau katakana semua kata
yang kau dengarkan

untuk apa kau bicarakan aib orang
yang kau perhatikan

untuk apa kau ucapkan perkataan
yang tak sopan

untuk apa…
mengapa
kau lakukan itu?
Tahukah kamu?
Semua itu tak pantas bagimu


UKIRLAH CITAMU 

Bawalah anganmu terbang
Keangkasa menuju bintang
Mengukir cita tuk masa mendatang
Agar hidupmu jadi terancang

Tak terbuang
Di terjang terpaan angin di padang ilalang

Citamu meski kau ukir
Dan telah terpikir
Meskipun takdir
Hanyalah milik Al-Qodir




TERNODA

Titik noda, setitik dosa
dalam masa yang lama
karena lupa atau sengaja
dari debu bahkan lelatu
sampai gunung lautan biru

membuat hati mati ternodai
menjadikan diri jauh dari Ilahi

lalu, apa arti seorang hamba
bila noda, dosa, yang telah lama
menodai sanubari kita
tak segera
minta ampunan padaNya
dan tak lagi mengulangnya


KEPALAKU TERJATUH 

oh rembulan…
kalau kau hadir dengan senyuman
menerangi gelapnya malam ini
kupandang denga kedua mataku

namun
ku tak sanggup melanjutkannya
karena senyumu begitu menawan
menguak hati berbuah rindu

saat tiang kepalaku terjatuh
tak seorang pun yang bisa menahannya
duhai nikmatnya hidup ini
bila kulit bertemu sesamanya

apalagi
bulu telah menyentuh yang lainnya
makin nikmat saja dunia ini


LELAH

saat ku goreskan penaku di atas kertas
tuk menjawab buah pikiran yang terlintas
sat semua orang sibuk mencari jawaban
kepalaku terjatuh dalam kenikmatan

betapa lelah diri ini
meresapi merenungi serta memahami
apap tyang di harapkan
tapi…
telah aku selesaikan

akupun tidur kenikmatan




JARIYAH

Bila telah mati
Manusia tak punya arti
Tubuh terkujur kaku
Semua kehormatan tak berlaku

Namun hanya tiga perkara
Amal tak putus selamanya
Jariyahnya semasa di dunia
Ilmu yang berguna
Serta, do’a anak yang sholeh
Pada orang tuanya

Yang dapat meringankan dosa


KAWAN

Kawan…
Tak ada arti kedekatan
Bila berujung lara dan derita

Kawan…
Bukankah setia dalam persahabatan
Mengerti
Memahami
Merasakan
Semua yang di rasakan
Membuat cinta tak berakhir murka

Sungguh percuma
Bila hari-hari hanyalah tersakiti
Ku tak ingin mengulangi
Yang pergi biarlah pergi

Hari nanti
Pasti kudapati


TANPA BENCI 

Mengapa hati meski terbakar
Atau otak mendidih perih
Lalu dendam terpendam dalam
Sanubari menyimpan benci

Yang lalu hanyalah memori
Yang tak pasti hanyalah mimpi

Yang lalu biarlah berlalu
Kita jalani hari ini
Tanpa benci dan menyakiti


INGIN DI HARGAI

Orang bodoh mau heboh
Segala cara tuk junjung dirinya
Meski susah semua kan mudah
Demi harga untuk dirinya

Orang pintar berlagak benar
Karena ilmu ia mengaku
Bahwa dirinya adalah yang pertama

Jabatan tinggi untuk menguasai
Nasib bawahan tak di indahkan
Kehormatan
Yang selalu di idamkan


SANTRI

Dia pergi,
Tuk mencari tuntunan suci
Mengikuti nabi
Menjalankan ajaran yang hakiki

Dia tinggalkan
Semua label kemewahan
Menerima
Semua perkara yang di terima

Tegar
Meski hari-hari selalu di uji
Sabar
Meski mentari selalu membakar

Santri
Kaulah penerus ajaran Ilahi
Generasi baru
Agar islam lebih maju


PAKAIAN TUHAN

Kadang tak sadar
Manusia merasa besar
Kadang pula sengaja
Manusia seperti raja

Apa benar
Bila pakaian tuhan kita kenakan?

Manusia tak kuasa
Tak berdaya apa-apa
Di bandingkan tuhan
Yang menguasai semua kehidupan


KEINGINAN TANPA TINDAKAN

Anganmu
Pikiranmu
Kau bawa dalam bayang keindahan
Menghayal
Mengandai-andai sesuatu yang tak pasti

Dan engkau
Tak pernah sedikitpun bertindak
Berusaha untuk itu

Mungkinkah kau dapatkan
Semua citamu yang kau inginkan?


HARI NANTI

Segurat mimpi
Terus menghantui
Indahnya hari nanti
Bila kepastian ku dapati

Namun semua
Takkan nyata dan ada
Bila hari ini
Akan ku akhiri

Meskipun indah
Namun akan lebih indah
Bila perjalanan hidup
Serta lika-likunya telah ku ambah


BINGUNG

Akan ku melangkah
Namun takut tersesat
Ingin ku mundur
Namun pasti terjerat

Ku coba berlari
Tapi bukan solusi
Apalagi terdiam
Semakin membuatku kelam


CAHAYA ILAHI

Setumpuk masalah
Mengalir tak kunjung henti
Berjejal di hati
Menanti sebuah jawaban

Semakin lama
Semakin membebani
Dan terkadang membuatku prustasi

Ku cari solusi
Kemana pun ku pergi dan berlari
Aduh…
Hampir ku putus asa

Namun cahaya Ilahi
Semakin memberi arti masalah ini

Robbi…
Hanya kepadaMu ku bersandar
Merubah pekatnya hati
Lebih cerah dan bersinar


LALAI

Kala sunyi menghampiri
Ku renda mantra
Dalam alunan cinta
Memenuhi kehampaan
Rentanya hati

Tetes air mata
Membasahi pipi
Kala teringat
Lalainya diri
Pada Robbi
Tempat hamba mengabdi

Aku lalai di belaian cintaNya


CITA-CITA

Telah lama ku renungi
Nanti…
Aku bagaimana
Ku rumuskan cita-cita
Apa
Dan bagaimana aku seterusnya
Karena aku ingin bahagia
Di hari tua

Ku gali kembali
Potensi diri tuk memperbaiki
Agar hidup lurus terarah
Meski ku harus sengsara
Tapi nanti
Pasti kan ku dapati
Keindahan hidup yang abadi
Karena cita-cita
Telah nyata adanya


NAFSU

Ku halau hujan walau ku basah
Ku terjang ombak meski gelisah
Melawan nafsu untuk membisu
Menyadarkan hati untuk kembali

Jumpaku lagi
Dengannya yang tak juga mengerti
Berdalih cinta dan bahagia
Menggoda iman goyahkan jiwa

Namun ternyata, sedikit ku turuti
Kegelisahaan kadang ku temui


KALAM-MU

Kala senja menyapaku
Saat hati resah gelisah
Kulantunkan kalam suci-MU
Menulusup tenangkan jiwa

Kalam-MU robbi….
Tiada banding
Semua penghuni bumi
Bahkan langitpun mengakui
Sejuknya tenangkan hati

Penunjuk umat langit bumi


ULANG TAHUN

Riak gemercik alunan sunyi
Hembusan angina menusuk hati
Kicau burung bawa berita
Inilah hari bahagia

Bukan mimp[I atau hayalan
Yang datang dengan kebahagiaan
Tapi ceria membawa fakta
Aku telah lahir di dunia

Untaian syukur aku panjatkan
Untuk mengenang hari yang penuh arti
Dengan cinta aku di belay-Nya
Dengan kasih aku di peluk-Nya

Harga manusia

Bilakah telah tampkak
noda hitam yang lama tak terkuak
dan pula tercampakkan
pekatnya hati tersamakan
ataukah tutup
telah terbuka bagaikan katup

meski telah susah payah
merubah sebuah fakta dan realita
di situlah percaya mulai sirna
tiada guna semua kata tuk berpura
ataukah ungkapan tuk kembalikan
kepercayaan dulu yang telah berlalu
meski bisa
namun pasti takan sempurna
dan semua hanyalah percuma
karena
kepercayan adalah mahkota
bila tlah sirna
manusia tak punya harga


SEDEKAH

Ingatlah…!
Sedekah yang kau berikan
Dari harta yang kau sisihkan
Karena ikhlas tuk kebaikan
Jalan Ilahi yang kau cari
Tambahan
Pasti kau dapati


PERBEDAAN KELEZATAN

Kelezatan yang kau dapatkan
Dengan dzikir dan pendekatan
Sujud sembah kehambaan

Cepat atau lambat
Adalah lebih bermanfaat
Kesedihan
Kedukaan
Tertolak tak mendekat

Sedangkan kelezatan dengan penglihatan
Cepat atau lambat
Lebih dekat membuat
Kesedihan
Kesusahan
Bahkan keresahan


TANYA

Kata orang
“negeriku subur”

kata orang
“bangsaku makmur”

kata orang
“nusa ini teratur”

tapi mengapa
“pertanian mundur”

lalu sebab apa
“banyak orang tak bersyukur”

dan bagaimana
“para pejabat yang membaur”


KEBERHASILAN

Keberhasilan hanyalah mimpi
Bagai orang yang tak berusaha
Berpangku tangan
Tak pernah mencoba

Keberhasilan kan selalu menanti
Pada orang yang selalu berusaha
Bangkit kembali
Dengan semangat ia mencoba



RENDAH HATI DAN SOMBONG

Kerendahan hati
Bukan berarti rendah
Merendahkan diri
Tak pula menunjukan lemah

Bahkan ia adalah tangga
Dalam hidup menuju kesuksesan

Sedang sombong
Hanyalah bujuk syetan
Jalan licin
Yang membawa pada kegagalan

Berbuat baiklah tuk kebiasaan
Secara pasti
Kebaikan menjadi kebiasaan


PRJALANAN HIDUP

Terkadang ku bingung
Kemana ku harus melangkah
Jalan terjal memakan hati

Hidup memang tak selamanya indah
Kadang di atas kadang pula di bawah
Bahkan kenikmatan
Terkadang hadir dalam kesusahan

Ku tahu semua itu
Namun sebagai manusia
Terkadang ku lalai dalam indahnya
Dan keluh kesah kala ku jumpa

Dengannya
Sengsara

Sebaiknya manusia tak menyangka
Pada sesama tak pula curiga


MANUSIA BIADAB

Manusia tlah lupa
Tak mengerti dan tak pula mengira
Dunia memiliki dua sisi yang tak sama

Pangkat derajat selalu di puja
Martabat tinggi selalu di cari
Jika di bawah
Ia pun merasa gengsi

Mereka mengira
Di atas adalah mulia
Tampa melihat
Bagaimana derita di bawahnya

Namun ingat
Wahai orang yang bermartabat
Dirimu tiada guna tanpa mereka
Bahkan kau lebih hina

Bila dengan kekuasaan
Kau sombongkan diri
Manusia biadab tanpa kesopanan




INTI KEHIDUPAN

Janganlah kau mengira
Bahwa hidup harus di atas
Atau terlena
Karena tahta kau lupakan semua

Hidup tak harus di atas
Di bawah pun bisa
Asalkan manfaat dan guna
Menjadi prinsip dan target utama

Inti hidup bukan kekuasaan
Atau tahta untuk mengalahkan
Tapi manfaat bagi kehidupan
Biar di bawah tapi tetap di butuhkan

Sebuas macan
Tak rela menyakiti anaknya
Seiman ayam jantan
Takkan malu mengawini induknya

Tapi semulia manusia
Takkan berhenti tuk mencari harta


PENGGODA

Bagai tetesan hujan
Lama kehidupan dunia ini

Seperti berteduh
Tak lama pun kembali pergi

Ataukah seperti angina
Yang menghembus menyentuh dedaunan

Sebentar
Memang sebentar dunia ini ada
Namun pesona indahnya
Sangat menggoda dan membuat tentram

Menjebak
Para insan yang lupa

Menjerumuskan pada lembah kenistaan
Hina
Hancurkan martabat
Serendah-rendahnya



TEMAN SETIA

Saat nyawa tak lagi setia
Melambaikan kepergian
Menuju sang penguasa
Tinggalkan tubuh yang terbujur kaku
Yang tak butuh apapun kecuali do’a

Dunia yang fana
Menjadi saksi akan hidupnya
Amal baik di kala hidup kan menjadi pelita
Kawan,
Sekaligus teman setia
Yang menemani antara bahagia
Dan kesengsaraan

PENGGODA

Bagai tetesan hujan
Lama kehidupan dunia ini

seperti berteduh
tak lama pun kemabali pergi

ataukah seperti angin
yang mehembus menyentuh dedaunan

sebentar
memang sebentar dunia ini ada
namun pesona indahnya
sangat menggoda dan membuat terluka

menjebak
para insan yang lupa

menjerumuskan pada lembah kenistaan
hina
hancurkan martabat
seendah-rendahnya

aku adalah aku
takan bisa berubah menjadi siapapun



tak berahir hanya dengan kematian
setelahnya pun kau jalani lagi kehidupan
dialam yang kekal nan abadi
dalam kesendirian tanpa bantuan
amal dunia yang kini t’lah berlaku

hanya ada dua pilihan


ULANG TAHUN

saat terlulang kembali
hari saat orang tua memanjatkan syukur
mengadahkan kedu telapak tangan
dengan mulut yang terucap
“ALHAMDULILLAH”
buahb hatiku telah terlahir

kutepis kembali syukur itu
tuk mengenanghari jadi ku
dengan bahagia
ku panjatkan do’a pada sang pencipta

semakin ku mengerti
murku  t’lah bertambah
ajalku pun semakin mendekat
dalam senang ku bersedih
muda ku takan kembali lagi

rabbi . . .
dalam cinta-Mu, rindu-Mu
panjangklah umurku
tutuplah mataku di belaian cinta-Mu
denga tekad kita bersatu
dengan cita yang sama kita bangkitkan


TUNAS-TUNAS BANGSA

Dahulu …
Dengan senjata mereka melawan
Dengan harta mereka korbankan
Dengan tekad mereka bulatkan
Meraih Indonesia dari bumi penjajah

Rakyat menjerit
Darah bersimbah mengotori tubuh
Tangisan anak kecil merengek-rengek
Menanti,
Mengharap sebuah kehidupan yang penuh kedamaian

Air mata yang bercucur dipipi
Dengan tubuh yang penuh sayakan menyakitkan
Tidaklah menjadi hambatan
Untuk memperjuangkan kedamaian yang didambakan

Namun semua t’lah berlalu
Kemerdekaan t’lah kita miliki
Dari bumi pertiwi ini

Tapi perjuangan
Tak berakhir dengan kemerdekaan
Kita sebadai tunas bangsa
Bertanggung jawab mempertahankannya

Bersatulah INDONESIA!!
Bersatulah YUNAS_TUNAS BANGSA!!
Kita pertahankan
Kemerdekaan yang t’lah kita dapatkan

Dengan berkarya
Kita cerdaskan tunas-tunas bangsa
Untuk bersaing
Dengan negri tetangga kita


SANG KORUPTOR

Jemu ku melihatmu
Setiap hari di televisi
Muka berseri leher berdasi
Tertawa riang tak peduliakan kami

Kemiskinan yang belum terenteaskan
Keresahan belum juga terselaikan
Kini kau tambahkan beban, uang rakyat kau makan kau telan, sadarlah
Wahai tikus-tikus berdasi

Rakyat jemu melihatmu

SANG KORUPTOR 2

Sampai kapan kami menanti kemakmuran di bumi pertiwi
Makmur harta makmur segalanya
Tak ada manusia
Yang menyita hak-hak kami

Geli,
Kami melihatmu di televise semakin menjadi-jadi
Tak pedulikan kami

Tidakkah cukup 30 juz Al-Qur’an sebagai pedoman
Kurang kah 63 tahun nabi Muhammad menjadi pimpinan
Atau,
Tak berartikah  Undang-undang Negara
Yang kita tegakkan

Sunguh kehancuran di negri kami
Bila kesuciannya telah kau kotori
Kemakmurannyapun kau sita
Tuk mewmperkaya diri membabi buta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar